Partai NasDem menanggapi polemik revisi Surat Keputusan (SK) mutasi jabatan perwira tinggi (Pati) TNI yang melibatkan Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, putra dari mantan Wakil Presiden Try Sutrisno. Kejadian ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan berbagai pertanyaan.
Willy Aditya, Wasekjen DPP Partai NasDem, menyampaikan harapannya agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Menurutnya, proses mutasi di tubuh TNI harus dilakukan secara transparan dan profesional, berdasarkan pada meritokrasi dan kebutuhan organisasi, bukan karena faktor-faktor eksternal.
“Kita berharap ini menjadi pelajaran berharga. Mutasi jabatan di TNI adalah hal yang wajar, tapi harus dilakukan dengan mekanisme yang benar dan terukur,” ujar Willy pada Selasa, 28 Mei 2024.
Lebih lanjut, Willy menekankan pentingnya menjaga independensi TNI dari intervensi politik. Ia mengingatkan bahwa TNI adalah garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara dan stabilitas nasional, sehingga harus bebas dari kepentingan-kepentingan yang dapat mengganggu profesionalitasnya.
Kasus revisi mutasi Letjen Kunto ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya tata kelola yang baik dan transparan dalam setiap institusi negara, termasuk TNI. Diharapkan, kejadian ini dapat menjadi momentum untuk memperbaiki sistem dan mekanisme yang ada, sehingga kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci utama dalam menjaga kepercayaan publik terhadap TNI.
Publik menantikan penjelasan resmi dan detail dari pihak terkait mengenai alasan revisi SK mutasi tersebut. Hal ini penting untuk menghindari spekulasi dan menjaga citra TNI di mata masyarakat. Kejelasan informasi akan membantu meredam polemik dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi TNI.